5 Prinsip dasar akuntansi dan penjelasannya
Pusatpelajar.com – Apa yang disebut dengan prinsip dasar akuntansi? Pertanyaan ini pasti akan selalu muncul di awal pembelajaran untuk para siswa yang mengambil jurusan akuntansi. Prinsip dasar akuntansi adalah dasar dalam melakukan proses akuntansi. Prinsip ini sangat dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan. Prinsip dasar akuntansi sendiri dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang objektif dari suatu bentuk permasalahan keuangan.
Prinsip dasar akuntansi juga dibutuhkan agar bisa membuat laporan keuangan yang baik dan mudah dibaca, merupakan sebuah pedoman yang tidak dibuat oleh sembarangan orang. Kualitas dari laporan keuangan yang dibuat oleh akuntan sangat diperhitungkan karena informasi yang ada didalamnya digunakan sebagai prinsip dasar dalam pengambilan keputusan oleh akuntan atau penggunanya. Untuk mewujudkan kualitas informasi akuntansi yang baik, maka proses penyusunannya juga harus sesuai dan memenuhi Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Baca Juga : 9 Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Para Ahli
Lalu seperti apa prinsip dasar akuntansi itu? Bagaimana penerapannya dalam laporan keuangan?
10 Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip dasar akuntansi yang dikenal juga dengan Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum (PABU) merupakan pedoman berupa tata cara dan dijadikan standar penyusunan informasi keuangan yang diatur oleh IAI. Berikut ini adalah prinsip-prinsip dasar akuntansi yang perlu anda ketahui.
1. Prinsip biaya historis (historical cost principle)
Prinsip dasar akuntansi yang pertama yaitu prinsip biaya historis, prinsip ini mengharuskan akuntan untuk melakukan pencatatan terhadap biaya yang dilakukan untuk mendapatkan suatu barang. Sehingga bisa dikatakan bahwa akuntan harus menghitung seluruh transaksi keuangan yang terjadi, baik itu nilai barang, jasa, atau hal – hal lainnya yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut sampai siap untuk dipakai.
2. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle)
Pendapatan merupakan aliran harta atau aktiva yang masuk dan di dapatkan dari penyerahan barang atau jasa. Aliran aktiva yang terjadi ini akibat dari transaksi unit usaha tersebut, dihitung pada suatu periode tertentu. Sehingga kesimpulan dari prinsip dasar akuntansi ini adalah mengharuskan untuk menghitung harta sebagai pendapatan. Pendapatan harus dicatat sebagai pendapatan ketika terjadi aktivitas usaha misalnya penjualan barang atau jasa tertentu.

3. Prinsip mencocokkan (matching principle)
Setelah anda memahami prinsip biaya historis dan juga prinsip pengakuan pendapatan, kini kita akan membahas prinsip dasar akuntansi yang ketiga yaitu prinsip mencocokkan. Matching artinya mempertemukan atau mencocokkan, prinsip ini berkaitan dengan prinsip kedua yaitu mempertemukan pendapatan. Namun ada perbedaan pendapatan yaitu pendapatan yang harus dicocokkan dengan biaya yang harus dikeluarkan saat bertransaksi. Tujuannya adalah agar anda dapat mengetahui apakah sebuah perusahaan yang anda hitung laporan keuangannya dalam situasi yang untung atau situasi rugi. Sederhananya adalah prinsip ini mempertemukn antara biaya yang diterima perusahaan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Prinsip konsistensi (Consistency principle)
Prinsip dasar akuntansi yang satu ini mengutamankan konsistensi dalam metode dan standar yang digunakan dalam proses akuntansi. Sebagai contoh jika sebuah perusahaan menggunakan sistem actual basis, maka sistem laporan keuangannya juga tidak boleh diganti – ganti. Semua laporan keuangan yang disajikan harus konsisten artinya laporan keuangan tersebut tidak berubah dari segi prosedur metode, ataupun kebijakannya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan perusahaan untuk melihat serta membandingkan laporan keuangannya selama beberapa periode.
5. Prinsip pengungkapan secara lengkap (full disclosure)
Prinsip dasar akuntansi ini mengharuskan penyajian di laporan keuangan secara lengkap. Hal ini dikarenakan para pemakai informasi akuntansi akan mengambil keputusan berdasarkan laporan keuangan yang lengkap. Membuat laporan keuangan secara lengkap juga sangat penting karena jika laporan keuangan tidak lengkap akan timbul banyak pertanyaan terkait kondisi keuangan dari perusahaan.
6. Prinsip entitas ekonomi (economic entity principle)
Dalam bidang ekonomi prinsip dasar akuntansi, entitas diartikan sebagai sebuah badan atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha atau finansial untuk kepentingan diri sendiri. Prinsip entitas ekonomi adalah sistem informasi akuntansi dan suatu perusahaan harus berdiri sendiri. Seorang akuntan tidak boleh mencampurkan laporan keuangan akuntansi antara perusahaan dengan pribadi maupun pihak lainnya. Aset yang dimiliki perusahaan harus terpisah dengan aset pribadi. Hal ini juga berlaku dalam pencatatan transaksi keuangan.
7. Prinsip periode akuntansi
Jangka waktu dari pelaporan keuangan suatu perusahaan harus dibatasi oleh periode tertentu. Pada prinsip dasar akuntansi ini dibutuhkan laporan yang memiliki kurun waktu yang jelas. Satu periode pencatatan laporan keuangan bisa terjadi dalam kurun waktu satu bulan, tiga bulan, empat bulan, atau satu tahun.

8. Prinsip satuan moneter
Setiap transaksi dicatat dalam laporan keuangan harus menggunakan satuan moneter. Maksud dari prinsip dasar akuntansi ini adalah satuan uang atau mata uang yang digunakan udalam penghitungan laporan keuangan.
9. Prinsip keseimbangan usaha
Salah satu prinsip dasar akuntansi yang harus dipegang yakni suatu entitas ekonomi tersebut harus terus berhalan, prinsip ini menganggap bahwa sebuah usaha ekonomi akan terus berjalan secara berkesinambungan.
10. Prinsip materialis
Prinsip ini adalah tentang pengukuran dan pencatatan akuntansi secara material artinya suatu informasi akuntansi puya nominal dan bisa dijual.
Baca juga : Current Financial Year dalam MYOB merupakan periode akuntansi yang
Demikian informasi yang dapat disampaikan, semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi kita semua. Sampai jumpa di lain kesempatan.